Adanya Dugaan Korupsi Pembangunan SMA N 19 Pekanbaru

Adanya Dugaan Korupsi Pembangunan SMA N 19 Pekanbaru

Pekanbaru – Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMAN 19 Pekanbaru yang terletak di Jalan Garuda, Kelurahan Tobek Gadang, Kecamatan Bina Widya, Kota Pakanbaru, diduga tidak sesuai Spesifikasi. Pasalnya, pada pekerjaanya dilapangan diduga banyak kecurangan dan pengurangan Volume Material. Senin (12/11/23).

Hal ini terungkap saat media ini melakukan Investigasi di lokasi proyek Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMA 19 Pekanbaru, baru baru ini. Dimana terlihat pada Pekerjaan USB SMA Negeri 19 pekanbaru pada Rangka plafon kayu yang terpasang diduga 4/6 CM, seharusnya dalam dokumen/RAB rangka kayu Plafon 5/7 CM.

Terlihat juga Kusen pintu dan jendela yang digunakan diduga kayu kelas III, seharusnya yang sudah ditentukan atau sesuai RAB kayu Kelas I (kulim). Begitu juga pada daun pintu dan jendela ditemukan kayu kelas IV dan V, seharusnya kayu kelas II.

Bukan hanya itu, terlihat juga pada bagian Singap ukir. Diduga digunakan Singgap ukir GRC Cat, sementara dalam RAB Singap ukir Cetak (Timbul).

Pada Besi terali isi tengah pintu dan jendela diduga digunakan besi hollow 20×20 MM. Seharusnya besi o8 (bulat).

Pada POT.A diduga tidak ada didinding partisi (Triplek 10 MM Lapis HPL), begitu juga dengan POT.B

Bahkan kecurangan lain Pada area teras POT.TE tidak ditemukan plesteran Ciprat di dinding. Begitu juga dengan POT.SE tidak ada plesteran Ciprat di bawah kolom tiang, seharusnya dalam RAB menggunakan plesteran Ciprat.

Seterusnya, Pada POT.TE tidak ditemukan cor lispalnk beton berlapis ACP, dan huruf timbul ditemukan Akrilik yang seharusnya Stainles Steel.

Dan bahkan, dibagian teras depan diduga tidak menggunakan selasar (kiri kanan). Diduga kuat mutu semen yang digunakan di selasar keliling gedung tidak sesuai speksifikasi sehingga dibeberapa titik selasar sudah hancur/retak bahkan pecah. Seharusnya selasar sekeliling gedung, di cor rabat beton finis Aci.

Dugaan kecurangan lainya, Pada tipe Ring Balok ukuran 15×20 cm ditemukan pemasangan besi diduga 4 batang. Seharusnya 6 batang. Dan Pada tipe kolom 20×25 cm ditemukan besi yang dipasangkan diduga 4 batang. Seharusnya 6 batang.

Begitu juga Pada tipe balok 20×30 cm ditemukan besi yang terpasang diduga 6 batang. Seharusnya 10 batang.

Bukan hanya itu, beberapa aitem lain belum selesai dikerjakan. Seperti bola lampu belum terpasang semua di setiap titik.

Dilokasi, saat media ini pertanyakan kepada oknum masyarakat setempat mengaku bahwa sekolah tersebut sudah selesai, namun menurutnya banyak yang dirasa dicurigakan terkait bangunan tersebut.

“Kalau tidak salah sekira 2 bulan sudah selesai bang, ruangan ada 4 kelas dan sudah ada siswa. Semenjak digunakan sekolah ini sudah dua kali berganti kepala sekolahnya bang, saya juga tidak tau apa masalahnya, “ujarnya sembari meminta dirahasiakan namanya dalam berita ini.

Ia pun mengaku bahwa pada malam hari gedung tersebut gelap, karena minimnya penerangan.

“Lampu tak banyak bang, titiknya sudah ada namun tidak semua dipasangkan bola lebih banyak yang tidak ada dari pada yang ada makanya gelap, kata orang itu tidak ada dana lagi. Inipun bola lampunya dibeli kepsek lama secara pribadi, “tutupnya.

“Melihat bangunan ini entah bagaimana cara mengerjakanya, coba lihat teras itu banyak yang hancur, padahal baru selesai di bangun. Langsung saja besok tanya ke kepseknya, “tutupnya.

Atas dugaan pelanggaran hukum diatas, redaksi Media ini telah melayangkan surat klarifikasi/konfirmasi kepada Dinas Pendidikan Provinsi Riau dengan Nomor : A1-PT-G45//PKU/IX/2023. Tertanggal 1 November 2023. Namun hingga ditayangkan pemberitaan ini belum ada jawaban secara resmi dari pihak Dinas Pendidikan Provinsi Riau dibawah kepemimpinan Kamsol, terkait dugaan korupsi pada Proyek USB SMA Negeri 19 Pekanbaru di atas. 

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Ardison, SP.d., MM, belum menanggapi Konfirmasi yang dilayangkan media ini, lebih memilih diam dan membungkam.

Begitu juga dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kamsol, belum ada jawaban hingga berita ini di publikasikan. Terlihat nomor orang nomor satu di Disdik Riau itu tidak aktif, pesan media masih ceklis satu.

"Bapak lagi sakit, belum masuk kantor, "ujar salah seorang oknum yang dikabarkan sebagai ajudan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, saat media ini pertanyakan surat klarifikasi/konfirmasi yang dilayangkan beberapa waktu lalu. (red)

Komentar Via Facebook :