Menghapus Stunting: Program BAAS Pekanbaru 2023 Mendorong Aksi Gotong Royong

Menghapus Stunting: Program BAAS Pekanbaru 2023 Mendorong Aksi Gotong Royong

Bantuan sembako kepada warga Pekanbaru Oleh Bapenda dan Disdalduk

Pekanbaru - Pada Rabu, 24 Mei 2023, Kepala Bapenda Pekanbaru, Alek Kurniawan, SP, M.Si, kembali menyalurkan Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) tahun 2023. Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama. Penanganan stunting menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan dan merupakan target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) di Kota Pekanbaru. Inilah yang mendasari terbentuknya Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) tahun 2023 oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pekanbaru, yang mana Walikota Pekanbaru telah menunjuk Kepala Perangkat Daerah dan Camat se-Kota Pekanbaru sebagai Bapak/Bunda Asuh.

Dalam acara tersebut, juga turut hadir Tim Penyuluh Stunting dari Dinas Disdalduk KB Pekanbaru. Alek Kurniawan yang akrab dipanggil Akur menyampaikan, "Alhamdulillah, berdasarkan laporan dari tim penyuluh Disdalduk KB, terjadi kemajuan positif pada anak asuh kita di sini, terlihat dari peningkatan berat badan dan keceriaan sehari-hari."

Menurut Akur, penanganan kasus stunting di Kota Pekanbaru akan terus ditingkatkan sesuai arahan Pj. Wali Kota Pekanbaru, Bapak Muflihun S.STP, M.AP, agar seluruh Kepala Perangkat Daerah dan camat di Pekanbaru bekerja sama untuk memaksimalkan program ini. Ia menyebut bahwa kegiatan hari itu merupakan kali kedua mantan Kepala Dinas Ketapang Pekanbaru melakukan pendistribusian langsung susu, telur, dan beras di Jl. Tanjung Datuk RW 11, Kelurahan Pesisir, Kecamatan Lima Puluh.

"Selama 6 bulan, anak asuh akan mendapatkan stimulasi dari Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) di wilayah masing-masing sesuai yang ditunjuk oleh TPPS Pekanbaru," tambahnya. Program BAAS ini merupakan upaya Walikota Pekanbaru bekerja sama dengan BKKBN untuk mengeliminasi kasus stunting sebagai gerakan gotong royong dari seluruh elemen dalam mempercepat penurunan stunting dan secara langsung menyasar keluarga yang memiliki anak berisiko stunting.

Bapak Pj. Walikota Pekanbaru berharap dana program 'bapak asuh' tidak hanya berasal dari aparatur pemerintah, tetapi juga dapat dikumpulkan dari para stakeholder dan masyarakat yang mampu menjadi donatur, baik dalam bentuk bantuan materi maupun bantuan asupan gizi bagi anak yang menderita stunting.

"Pemerintah hadir di sini sebagai bentuk stimulus yang bersifat pendorong. Semoga ini dapat menggerakkan masyarakat luas secara gotong royong dalam mengeliminasi kasus stunting," pungkasnya.

Komentar Via Facebook :