India Mendapat Protes, Usai Jubir Partai Berkuasa Hina Nabi Muhammad
Internasional - Penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh juru bicara partai BJP Nupur Sharma mengakibatkan kemarahan umat muslim. Hal itu juga berlaku untuk hubungan diplomatik India dengan negara-negara yang bermayoritaskan umat islam. Sejumlah negara islam meyebutkan pernyataan Nupur Sharma telah menista agama islam.
“Saya tidak meminta, tetapi saya menuntut perdana menteri kami, bahwa memecat Nupur Sharma saja dari Partai Bharatiya Janata tidak cukup. Berdasarkan laporan yang disampaikan kepada polisi, ia harus didakwa sebagai teroris dan dikenai UU Keamanan Nasional NSA untuk kegiatan antinasional. Ia harus ditangkap dan dipenjara ". ucap Syed Hashmi, salah seorang demonstran.
Sudah ada lima negara islam yang melayangkan protes resmi terhadap India. Sementara itu, Pakistan dan Afganistan juga ikut bereaksi keras terhadap pernyataan yang dilontarkan oleh dua tokoh utama Partai Bharatiya Janata pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.
Protes juga dilayangkan oleh para siswa da ulama pesantren, menuntut agar Pakistan segera menghubungi Organisasi Konfrensi Islam ( OKI ) untuk menekan India agra menggantung Nupur Sharma.
Pimpinan partai Islam Pakistan Jamiat Ulema-e-Islam ( JUI), ditingkat lokal, Samiul Haq Swati mengatakan “Merupakan tanggung jawab pejabat-pejabat Pakistan untuk mengusir Komisioner Tinggi India dan memanggil pulang Komisioner Tinggi kita dari India. Pemerintah harus memboikot India secara ekonomi dan diplomatik. India seharusnya diisolasi dari dunia untuk membuatnya sadar bahwa menghina nabi kami merupakan kejahatan keji. Pernyataan ini memicu sentimen warga Muslim di seluruh dunia. Hati kami pedih.”
Partai pimpinan Modi tidak mengambil tindakan apapun terhadap kedua tokoh itu hingga hari Minggu (5/6) ketika akhirnya muncul protes diplomatik. Qatar dan Kuwait telah memanggil duta besar India di negara itu untuk menyampaikan nota protes. Pernyataan kontroversial itu disampaikan menyusul meningkatnya aksi kekerasan yang menarget kelompok minoritas Muslim di India yang dilakukan oleh warga nasionalis Hindu, yang menjadi semakin berani dengan sikap diam Modi melihat serangan-serangan itu; bahkan sejak ia pertama kali terpilih tahun 2014.
Kementerian Luar Negeri Indonesia juga “mengutuk keras pernyataan” tersebut dan mengatakan telah mengirim pesan kepada Duta Besar India di Jakarta.
Komentar Via Facebook :